Senin, 30 Januari 2012

ABSI

BERBICARA: LANJUTAN KETERAMPILAN BERBAHASA
 Berbicara salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam dunia berkomunikasi. Tanpa berbicara seseorang tak mampu mengungkapkan perasaanya kepada orang lain, sehingga alat pengucapan yang diberikan oleh Allah SWT perlu disyukuri.
  Mengapresiasi  sastra dalam kegiatan berbicara merupakan wujud pengolahan ucapan  yang dijelmakan sesuai dengan getaran perasaan pembicara yang dapat menimbulkan kesan bagi pendengar baik yang bersifat positif maupun negatif.
Contoh  yang dimaksud adalah gaya bahasa.
Berbicara hubungannya dengan PBKL yang bersumber dari Sunnatullah sangat erat kaitannya, contoh kongkret dalam komunikasi lisan adalah gaya bahasa sindiran apakah bersifat ironi, sinisme, atau sarkasme. ketiga gaya bahasa itu sebenarnya tak pantas kita lakukan jika tujuan kita akan menyakiti sesama. Namun jika sepanjang gaya bahasa itu ajang pembelajaran sekedar Anda tahu menurut penulis itu tidak menjadi masalah.

 


 

Apakah itu ABSI-ku?

ABSI adalah sebuah singkatan  Apresiasi Bahasa dan Satra Indonesia yang merupakan salah satu alat untuk menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek keterampilan di atas merupakan pemberian langsung dari Sang Pencipta yang sangat besar manfaatnya dan tak dapat senilai dengan apapun saja yang merupakan ciptaan manusia biasa.
Apakah yang dimaksud apresiasi? Apresiasi adalah kegiatan menghargai sebuah karya khususnya karya sastra
ABSI dapat melalui pintu masuk  

Nah… apakah hubungannya dengan PBKL?
PBKL yang penulis maksud adalah Pendidikan Bermuatan Keunggulan Lokal yang bersumber dari Sunnatullah yakni Alquran dan Hadist.
Sebagai insan islami sepatutnya kita kembali menghayati keeksistensian kita. Setiap bayi yang lahir Hal pertama yang kita lakukan pada saat dilahirkan ke bumi Allah ini adalah diperdengarkanh kalimat azan di telinga kanan, dan kalimat Qamat di telinga kiri sebagai salah satu wujud kesyukuran dan sebagai harapan agar kehidupan kita  kelak seyogyanya kalimat Allah yang selalu didengung- dengungkan, agar kita tetap mengingat kebesaran-Nya. Hal ini berarti kegiatan pertama yang kita lakukan adalah menyimak.